Wednesday, 9 September 2015

puisi tentang ayah


Surga untuk Ayah – oleh Nurlina Aim

Kuraih sehelai sutra pajang itu Kubalut tubuhku yang penuh noda Jaman Jahiliyahku telah kutinggalkan Kususun istana intan untukmu Setiap helai rambutku yang menyeretmu ke neraka Kini kubalut sutra putih yang suci Setiap lekuk tubuhku yang membuatmu menerima cambuk siksa Kini kubalut dengan Hijab berpedoman Syar’i Kututup tubuh yang dulu kuzahirkan Tubuh yang dulu mampu menyeretmu […]

Tersenyulah Ayah & Ibu – oleh Monica Fiolani

Ayahku tersenyumlah Jangan bersedih Ibuku tersenyumlah Jangan bersedih Ku mohon jangan bersedih karena aku Tersenyum dan bahagialah demi aku Biar ku yang hapus air mata Dan diganti oleh senyuman Sewaktu ku masih kecil Ku sering menyusahkan Waktu ku kanak-kanak Ku sering mengecewakan Maafkanlah anakmu ini Kini ku ingin terus tersenyum Karena aku bahagia bersama kalian […]

Semua ini untukmu – oleh Ayu Rizky Puspitasari

Harapanku Membuatmu bangga akan hidupku Membuatmu tersenyum karenaku Membuatmu tertawa karena hadirku Semua keinginanmu Kucoba penuhi dengan caraku Walau terkadang Tak sejalan dengan inginku Terkadang, Aku ingin bicara Aku ingin seperti mereka Yang mampu memilih sendiri jalan hidupnya Namun, Aku ingat siapa diriku Aku ingat betapa sering aku mengecewakanmu Semoga, Dengan ini aku bisa membanggakanmu […]

Ayah – oleh Tarbiatu Solihah

Pribadimu yang dingin, bersikap seolah tak peduli namun sebenarnya sayang. Kepedulian mu akan kau tunjukan di saat akan terjadi pilihan buruk bagi pelita mu keresahan dan kegelisahan mu takan pernah kau bagi, walaupun terkadang hampir terlihat.namun,kau pasti akan mengelak. kegigihan dan ketangguhan mu yg patut kami contoh. kekerasaanmu dalam memperjuangkan sesuatu yg berharga dalam hidupmu,yaitu. […]

No comments:

Post a Comment